Kamis, 17 November 2011

Sang Ulat dan Kupu-kupu

Thursday, August 11, 2011 at 4:20pm
 
Seekor ulat dan seekor kupu-kupu, dua binatang yang jauh berbeda baik dari bentuk, rupa, adat kebiasaannya meski keduanya pada hakekatnya adalah sama. Seekor ulat merupakan cikal bakal dari seekor kupu-kupu.
Namun, 'hanya' cukup waktu 10 hari seekor ulat bisa me-metaforfosis dirinya menjadi seekor kupu-kupu yang cantik, indah dan banyak manfaatnya.
Berubah 180 derajat. Dari seekor ulat yang berjalan merayap menjadi kupu-kupu yang mampu terbang melayang.
Dari seekor binatang yang menjijikkan menjadi binatang nan elok menawan.
Dari merugikan menjadi binatang pembawa berkah dengan membantu proses penyerbukan.
Cukup 10 hari berpuasa dalam kepompong, seekor ulat menjelma menjadi sosok yang berbeda dari mulanya.
Cukup 10 hari saja berdiam diri dalam balutan liurnya, ia memoles dirinya menjadi sosok indah mempesona.
Cukup 10 hari saja!
Sedang Alloh memberi kepada kita kesempatan 30 hari untuk memperbaiki diri.
Alloh sang Pencipta Maha Tahu akan diri hamba-hambanya.
Manusia tak pernah luput dari salah dan dosa. Maka ia beri 30 hari bagi kita untuk memperbaiki diri dan mempercantik pribadi.
Satu tahun waktu berlalu, mungkin kita tak ubahnya seperti seekor ulat.
Merayap kesana-kemari hanya mencari makan, menuruti nafsu duniawi. Tak peduli dengan urusan orang lain, merugikan orang lain asal diri sendiri kenyang. Itulah seekor ulat.
Entah dimana Tuhan berada, satu tahun yang berlalu sedikit sekali mengingati akan adaNya.
Jikapun ingat dan menyembahNya hanya sisa-sisa waktu yang kita punya.
Tuhan memberi kita 30 hari untuk "bertapa" mendekatkan diri padaNya.
Dengan harapan kita bisa memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih dekat denganNya.
Tuhan memberi kita 30 hari untuk "Ber-kepompong" agar kita bisa mengendalikan diri dan nafsu kita.
Akankah kita?
(Apakah kita kalah dengan seekor ulat?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar