Kamis, 17 November 2011

Dimana Tempat Aman Itu

Ketika seorang anak mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari temannya, biasanya dia akan berlari pulang dan mengadu kepada orang tuanya. Mengharap dekapan hangat dan kasih dari sang ibu serta pembelaan dari sang ayah. Segala gundah pun hilang karena sang anak merasa aman di sisi kedua orang tuanya.

Namun, membaca Headline sebuah surat kabar hari ini membuat hati ini miris. Meski berita ini bukan pertama yang terjadi dan bukan yang pertama kali dipublikasikan. Kekerasan seksual terjadi di dalam rumah sendiri bahkan oleh keluarga sendiri! Naudzubillah...

Sebuah pertanyaan besar tergiang, SALAH SIAPA INI?

Apakah ini salah orangtua, salah anak, salah lingkungan, salah pemerintah, salah ulama atau salah siapa?

Seharusnya rumah adalah tempat teraman dan terindah bagi seorang anak, untuk berkembang dan menjadi dewasa. Seharusnya sebuah rumah bisa menorehkan kisah yang akan menjadikannya manusia penuh kualitas kedepannya.

Namun, mengapa ada yang tega melakukan tindakan asusila terhadap darah dagingnya sendiri???Keluarganya sendiri???

Sampai kapan peristiwa seperti ini menghiasi koran, majalah dan berita di televisi. Atau malahan kita akan berucap, "Alah... itu sudah biasa..." atau "Itukan bukan urusan kita... yang penting kita baik-baik saja..."
Begitukah???

Setidaknya kita benci tindakan dosa itu meski dalam hati. Dan lebih utama lagi jika kita bereaksi dengan memperbaiki keadaan agar peristiwa itu tidak terjadi lagi.

1. Perbaikan kualitas diri dengan mendalami ilmu agama, suburkan tempat-tempat pengajian.
    Ajak sebanyak-banyaknya teman dan saudara agar mengenal Islam lebih dalam.

2. Didik anak dengan pendidikan seks sejak dini.
    Seks bukan hal yang tabu. Tapi tergantung bagaimana kita memberikan pengertian kepada mereka. Misal:        tunjukkan mana yang boleh di lihat orang lain dan mana yang tidak boleh di lihat orang lain (aurat). Pisahkan tempat tidur anak, beri pengertian muhrim dan non mukhrim serta batasan-batasannya.
Belikan pakaian yang sopan sejak kecil, agar terbiasa hingga dewasa.

3. Mendukung pemerintah untuk menghukum seberat-beratnya pelaku kejahatan seksual.
    Bukan seperti sekarang yang hanya di hukum dalam hitungan bulan atau beberapa tahun saja.

Masih terlalu banyak sebenarnya PR yang harus kita kerjakan.
Namun, mulai dari diri sendiri mari kita jaga buah hati kita.
Jadikan keluarga menjadi tempat terindah dan teraman bagi anak-anak kita. Dengan membekali mereka ilmu-ilmu agama.

Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar