Rabu, 03 Oktober 2012

Seberapa Pantas Kita

on ‎‎Thursday, September 27, 2012‎ at ‎10:33am‎ ·‎

Ketika dalam kesulitan, ketika hati dalam ketakutan, kegelisahan, kita sering berujar, "laa tahzan. Innalloha ma'ana"
(jangan sedih. Sesungguhnya Alloh beserta kita)
Bagaimana kita mengatakan, "innalloha ma'ana"  jika kita tak pernah menjalankan perintahNya?
Jika kita berlumur dosa?

Pantaslah Nabi Muhammad SAW mengatakan, "innalloha ma'ana" untuk menenangkan Abu Bakar yang ketakutan
saat para kafir hampir masuk ke mulut gua tempat persembunyian pada peristiwa hijrah.
Karena nabi kekasih Alloh, menghabiskan seluruh waktunya untuk dakwah, menyebarkan kalimat Alloh, mengisi hidupnya dengan ibadah.

Pantaslah Umar bin khottob mengatakan, "innalloha ma'ana"
sebab setiap malam setelah memanggul gandum untuk dibagikan pada rakyatnya,
dia berdiri menghadap tuhannya dan terpekur menyesali dosa-dosanya hingga pagi tiba.

Layak bagi Asma' binti Abu Bakar mengatakan, "innalloha ma'ana"
karena dalam kepayahan mengandung, ia mendaki bukit demi orang terkasih, Rosululloh Muhammad SAW.
Memasok bekal makanan tanpa takut ancaman kaum kafir yang akan membunuh siapa saja yang membantu nabi.

Lalu siapakah kita?
pantas dan layakkah kita mengatakan, "innalloha ma'ana"??
Sedang sholat kita di sisa waktu yang ada, setiap saat bergelimang dosa.
Siang kita sibuk dengan urusan dunia, malam pun waktu habis di atas empuknya kasur busa.
Meski bangun qiyamul lail hanya sedikit rakaat yang tertunaikan.
Meski air mata mengalir mengiringi sujud panjang bukan karena menyesali dosa-dosa dan kesalahan,
namun lebih pada sesaknya dada karena beban hidup yang di sandang.
Astaghfirullohal'adzim.....

Lalu tak bolehkah kita yakin akan pertolongan tuhan?

Alloh tak akan pernah menyiakan usaha setiap hambaNya.
Yakin,,,
Memang kita jauh dari Asma', tak se-zuhud Umar, apalagi dari manusia Agung, kekasih Alloh, Muhammad nabi junjungan.
tapi, usaha untuk menjadikan Alloh sebagai tujuan utama hidup kita,
menolong agamaNya, membantu sesama, selalu berusaha memperbaiki kesalahan yang ada,
semoga memantaskan kita untuk mengucapkan, "innalloha ma'ana" (Sesungguhnya Alloh bersama kita)

"Ingatlah sesungguhnya wali-wali Alloh itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati"
"Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa"
"Bagi mereka bertita gembira di dalam kehidupan di dunia (dalam kehidupan) di akherat.
Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Alloh. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar"
QS. Yunus, 62 - 64

*ingatan buat diri sendiri*