Kamis, 17 November 2011

Membangun "Gudang Kebaikan"

Memulai sesuatu yang baru, terkadang membutuhkan sebuah momen yang pas dan tepat. Momen Ramadhan dan syawal adalah saat yang tepat untuk memulai sebuah awal kebaikan dalam hidup kita. Meski sebenarnya kebaikan telah sering kita lakukan, namun mulai sekarang kebaikan itu bukan hanya sering tapi selalu kita lakukan.

Sebuah kebaikan yang kita lakukan ketika kita mengharap balasan kebaikan dari manusia hanya akan membuat kita kecewa. Karena apapun itu jika kita bersandar kepada manusia maka kekecewaanlah yang akan terasa. Namun apabila kebaikan yang kita lakukan kita orientasikan kepada Tuhan, maka tak akan ada yang sia-sia.

"Hal jazaaa-ul ikhsan illal ikhsaan" (Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula). QS. Ar Rahman : 60

Janji Tuhan pasti dan tak akan pernah diingkari. Tuhan pun Maha Teliti, hingga tak akan ada seserpih kebaikan kita yang terlewat untuk dicatat yang pada akhirnya akan di balas kebaikan pula.

Mungkin kebaikan kita pada seseorang tidak langsung dibalaskan oleh Tuhan dengan menggerakkan hati orang tersebut untuk membalas kebaikan kita. Tapi bisa jadi Tuhan menggerakkan hati orang lain yang tidak kita kenal sebagai perantara balasan atas kebaikan yang kita perbuat.
Pun jika tidak dibalaskan Tuhan di dunia ini, yakinlah Tuhan akan membalas kebaikan kita kelak di akherat sana. Karena janji Tuhan tak akan dusta.

Berbuat dan berbuat kebaikan adalah kata kuncinya. Tak peduli orang yang kita beri kebaikan membalas atau tidak kebaikan kita. Karena kita hanya "BERKONTRAK" dengan Tuhan.
Kebaikan kita, mari kita "Gudangkan" sehingga menumpuk dan menumpuk sampai tak terhitung jumlahnya.

Guna dari "GUDANG KEBAIKAN" kita antara lain:

1. Ketika kita terhimpit masalah berat, kita bisa menagihnya kepada Tuhan.
    Maksudnya, kita bisa ber-tawasul dengan kebaikan yang kita lakukan.Hal ini seperti halnya kisah 3 orang pemuda dalam hadist, yang terjebak dalam gua, kemudian berdoa kepada Tuhannya dengan menyebutkan kebaikan-kebaikan yang pernah mereka lakukan. Akhirnya mereka bisa keluar dari dalam gua.
"Ya Tuhan, dulu saya pernah memberi makan anak yatim, maka mudahkanlah urusan saya ini karena hal itu Ya Tuhan..." Mungkin begitu misalnya...

2. Karena "gudang kebaikan" kita banyak, belum sempat kita meminta pun Tuhan telah memberikan pertolongan.
    Kebaikan yang kita terima kadang pun juga bukan karena terkabulnya doa-doa yang kita lantunkan. Akan tetapi bisa jadi doa tulus dari orang yang kita beri kebaikan.
Jadi jangan berbesar hati merasa doa kita selalu didengarkan oleh Tuhan, karena siapa tahu itu doanya seorang pengemis tua yang sangat berterima kasih kepada kita saat uang 5.000 kita berikan kepadanya. Doanya " Ya Tuhan mudahkanlah semua urusan dari orang yang memberi sedekah ini..."

3. Memudahkan jalan bagi kita untuk mencapai cita-cita dan keinginan.
    Kisah nyata dari seorang tukang becak yang ingin naik haji. Secara logika sangat tidak mungkin ia bisa pergi haji dengan pendapatan yang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Maka ia percepat keinginannya dengan mengratiskan semua penumpang pada tiap hari Jumat. Sebagai gantinya ia minta didoakan agar bisa naik haji.
Singkat cerita, pada suatu Jumat ia bertemu dengan penumpang yang tiap tahun memberangkatkan 1 orang untuk naik haji, GRATIS. Subhanalloh.....

4. Semua kebaikan kita akan menggerogoti keburukan-keburukan yang kita lakukan.
    Apakah kita tak pernah berbuat kesalahan? Dengan kebaikan, kesalahan itu akan tertebuskan.

Maka, mari kita berlomba, membangun "Gudang Kebaikan" karena hakikatnya kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
Wallohu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar