Kamis, 17 November 2011

Mendidik Anak dengan Cinta (2)

Friday, July 8, 2011 at 11:15am
 
2. Jangan Membanding - bandingkan Anak.
             Bukan hanya anak, orang dewasa pun pasti tidak suka jika dibadingkan dengan orang lain. Setiap diri unik, berbeda     satu dengan yang lain. Jadi mari kita hargai setiap perbedaan tersebut sesuai dengan fitrahnya sendiri.
Sehingga tak akan lagi terdengar "Kakakmu itu tak pernah nangis seperti kamu", "Lho kok adiknya kulitnya hitam? Kakaknya saja putih..", "Contoh kakakmu, uangnya selalu di tabung, tidak seperti kamu, buat jajan terus"
Mungkin maksud kita baik, untuk memberi contoh pada anak. Tapi caranya saja yang kurang pas buat anak kita.

3. Ungkapkan rasa CINTA kita.
             Cinta tak perlu diucapkan tapi cukup dibuktikan. Buang kata - kata itu dari kamus keluarga kita. Pengungkapan kata cinta sangat diperlukan, terutama dalam mendidik anak-anak kita. Agar mereka tahu perasaan kita dan juga mengajari mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan. "Ibu sayang mas Hasan", "Aku sayang Dhek Alin"
Setelah itu kita tanya perasaan mereka. "Mas Hasan sayang ibu tidak?" Awalnya pasti terasa sulit jika hal itu tidak kita biasakan dari kecil. Tapi teruslah berusaha agar ungkapan cinta antara orang tua dan anak dapat terwujud tidak cuma dalam tindakan tapi juga dalam bentuk verbal/ kata. Karena terkadang tindakan saja tidak cukup membuktikan perasaan kita.
             Bukan saja rasa cinta yang harus kita ungkapkan, tapi rasa lain pun juga harus kita ajarkan,  "Umi senang kalo dhek Bitha tidak rewel", "Bunda jadi marah kalo mas Jundi merebut mainan adik", "Kalo ibu sedang sibuk mas Zidan main sendiri ya, ibu kan capek".

4. Sering-seringlah memeluk anak kita.
             Sebuah penelitian membuktikan anak yang sering di peluk, rasa percaya dirinya akan tumbuh dengan baik daripada anak yang jarang di peluk. Sebuah pelukan hangat dari seorang ibu ketika anak pulang dari sekolah, sambil tersenyum menyambutnya akan menghilangkan semua penat setelah seharian belajar di sekolah. Pelukan seorang ibu ketika anak menangis sehabis berebut mainan dengan temannya menghilangkan rasa kesal dan marah ada anak.
Seorang ayah pun juga harus terbiasa memeluk anak-anaknya agar hubungan keduanya dekat. Fakta yang ada kedekatan anak dengan ayah agak kurang karena seorang ayah jarang memeluk anak-anak mereka. Padahal dalam Islam telah diajarkan oleh Nabi Muhammad sendiri yang suka memeluk, memangku, menimang dan mencium anak-anak meskipun bukan putra nabi sendiri.

5. Biasakan menggunakan kata "maaf" dan "tolong".
              Sikap menghargai orang lain dapat ditanamkan sejak kecil dengan membiasakan anak mengucapkan kata "tolong" ketika membutuhkan bantuan dan kata "maaf" ketika ia melakukan sebuah kesalahan.
Kata "tolong" membuat anak kita merasa membutuhkan orang lain. Sehingga anak tidak merasa super. Sedang kata "maaf" membuat anak mempunyai rasa rendah hati dan tidak sombong.

Anak adalah sebuah buku yang akan kita tulis lembar demi lembar harinya. Maka mari kita isi lembaran hari anak kita dengan polesan kata yang penuh C I N T A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar