Kamis, 17 November 2011

Mendidik dengan Cinta (1)

Thursday, May 26, 2011 at 10:26pm
 
Setiap anak memiliki keunikan tersendiri. Mereka berbeda satu dengan yang lainnya. Hatta dalam satu keluarga, tak ada yang 100% memiliki sifat yang sama. Karena pada hakekatnya setiap anak memiliki karakter dan temperamental yang berbeda.

Menyikapi setiap keunikan membutuhkan seni dan keterampilan tersendiri. Tetapi apa pun seninya, apa pun trik dan polanya disana harus ada polesan Cinta.

Anak adalah sebuah pribadi yang tak ada bedanya dengan manusia dewasa. Ia butuh sebuah pengakuan, penghargaan dan banyak kasih sayang. Ketika seorang manusia dewasa dihina, dimaki, dimarahi  apalagi di muka umum ia pasti akan marah, harga dirinya terkoyak. Namun itulah yang sering kita lihat pada kenyataannya. Seorang anak sering kali menjadi pelampiasan kekesalan dan amarah orang tuanya karena anak tak kuasa untuk mambalas, karena anak selalu dianggap bukan apa - apa, bukan siapa - siapa.

Simaklah kejadian nyata yang baru saja saya temui siang tadi.
Tiba - tiba seorang ibu datang sambil menyeret- nyeret seorang anak. "Yang mana! yang mana! Kamu itu cuma begitu aja ga pecus!!" Si ibu terus saja mengomeli anaknya. Si anak hanya bisa menangis. Ada  apa ini? Tanyaku dalam hati. Ternyata menurut si ibu ketika sang anak mau membeli es krim uang 5 ribu sudah diberikan kepada penjual es krim tetapi dia belum mendapatkan es yang diinginkan. Ibu itu semakin marah saja kepada anaknya. banyak kata yang keluar berapi-api. "Aku tidak mau lagi ngurusi kamu!"  Lacak punya lacak ternyata si anak belum memberikan uang yang 5 ribu itu. Uang itu masih di dompet kecil miliknya. Hanya gara - gara uang lima ribu seorang anak diperlakukan seperti itu.

Ringan saja umpatan, makian keluar dari mulut seorang ibu kepada anaknya ketika ia marah. Ia tidak sadar telah melukai hati anaknya sendiri. Menghancurkan harga dirinya di hadapan banyak orang. Mungkin airmata anak itu akan kering dalam hitungan menit, tapi luka yang tertoreh di hatinya akan tetap membekas sampai ia dewasa.

Satu dari seni mendidik anak dengan cinta, jangan pernah memarahi anak dihadapan umum. Karena dampaknya anak akan kehilangan percaya diri. Menjadikan anak minder dan tidak berani melakukan sesuatu sendiri sebab ia takut salah dan pada akhirnya akan dimarahi.

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar