Untuk saat ini aku adalah anak satu-satunya dikeluargaku. Sejak kecil
aku tinggal bersama kakek, nenek dan ibuku. Bapakku entah aku tak tahu.
Sejak kecil ia pergi meninggalkan kami.
Beberapa tahun ini kakek sering kali bersikap aneh. Suka berdiam
diri atau kadang-kadang bicara sendiri. Mungkin kakek depresi memikirkan
aku dan ibuku. Otomatis kakek tak lagi bisa bekerja ke sawah seperti dulu.
Aku merasa tidak berbeda dengan anak-anak seusiaku. Aku hanya tidak
mampu mengeluarkan kata-kata untuk menyampaikan apa yang ada
dipikiranku. Sebenarnya aku sudah berusaha, tapi orang-orang tetap tak
paham akan ucapanku.
Dua tahun lalu ibuku yang menjadi tulang punggung keluargaku sakit.
Katanya sakit tumor. Meski bukan tumor ganas karena dibiarkan selama
bertahun-tahun ia tumbuh semakin besar. Alhamdulillah ada bantuan
kesehatan gratis sehingga tumor sebesar bola kaki (5 kg) diperut ibuku
bisa diangkat.
Sejak saat itu kesehatan ibu tidak bisa pulih seperti dulu. Namun
ibu tetap bekerja, membantu tetangga yang membutuhkan bantuan tenaga.
Saat ini pun ibuku sakit. Sudah berbulan-bulan batuk tidak kunjung
reda. Tapi tak pernah kulihat ia mengeluh. Tiap hari tetap saja bekerja.
Aku ingin terus sekolah. Belajar agar menjadi pintar. Agar kelak aku
bisa membantumu. Lihat bu, kini aku bisa menulis namaku sendiri. Bisa
lebih jelas memanggilmu.
Tetaplah kuat dan sehat bu. Aku sangat menyayangimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar