Jumat, 21 November 2014

Indahnya Saling

seorang bijak mengatakan, ketika datang nasehat padamu kemudian hatimu merasa, berbahagialah itu tandanya hati kita belum mati.

Menerima dan melaksanakan nasehat akan jauh lebih baik daripada menolak bahkan menutup diri.

Atau bahkan menjadi melankolis dan bersenandung dalam hati.. '..coba kau lihat dirimu dahulu, sebelum kau lihat kurangnya diriku..'

namun baiknya cukup diingat..  'kaburo maqtan 'indallah an taquulluu maa laa taf'aluun' (amat dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yg tidak kamu kerjakan) QS. Shaff :2

Untuk yang dinasehati husnodzon, yg menasehatinya sudah melaksanakan atau setidaknya berusaha menjadi seperti yg dinasehatkan.

Untuk yang menasehati, takut kalo hanya OMDO (Omong Doang) akan mendapat murka dari Allah. Maka ia berusaha melakukan juga apa yang dinasehatkan.

Cukuplah kisah Abu Bakar sbgai teladan. Suatu hari Abu Bakar ditanya seorang sahabat, "wahai Abu Bakar, apa pahala memerdekakan budak?"  Abu Bakar hanya diam dan meninggalkan orang tersebut. Kesempatan kedua sahabat bertemu Abu Bakar lalu bertanya, "wahai Abu Bakar apa pahala memerdekakan budak?" Abu Bakar diam dan pergi. Dikesempatan ketiga sahabat itu bertanya lagi, "wahai Abu Bakar apa pahala memerdekan budak?" kali ini beliau menjawab, "ia lebih baik dari dunia dan seisinya" "mengapa baru engkau jawab sekarang?" tanya sahabat itu. "karena baru kemarin saya memerdekakan budak" subhanallah..

Begitulah seharusnya

Indahnya saling percaya itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar