seorang bijak mengatakan, ketika datang nasehat padamu kemudian hatimu merasa, berbahagialah itu tandanya hati kita belum mati.
Menerima dan melaksanakan nasehat akan jauh lebih baik daripada menolak bahkan menutup diri.
Atau
bahkan menjadi melankolis dan bersenandung dalam hati.. '..coba kau
lihat dirimu dahulu, sebelum kau lihat kurangnya diriku..'
namun
baiknya cukup diingat.. 'kaburo maqtan 'indallah an taquulluu maa laa
taf'aluun' (amat dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yg
tidak kamu kerjakan) QS. Shaff :2
Untuk yang dinasehati husnodzon, yg menasehatinya sudah melaksanakan atau setidaknya berusaha menjadi seperti yg dinasehatkan.
Untuk
yang menasehati, takut kalo hanya OMDO (Omong Doang) akan mendapat
murka dari Allah. Maka ia berusaha melakukan juga apa yang dinasehatkan.
Cukuplah
kisah Abu Bakar sbgai teladan. Suatu hari Abu Bakar ditanya seorang
sahabat, "wahai Abu Bakar, apa pahala memerdekakan budak?" Abu Bakar
hanya diam dan meninggalkan orang tersebut. Kesempatan kedua sahabat
bertemu Abu Bakar lalu bertanya, "wahai Abu Bakar apa pahala
memerdekakan budak?" Abu Bakar diam dan pergi. Dikesempatan ketiga
sahabat itu bertanya lagi, "wahai Abu Bakar apa pahala memerdekan
budak?" kali ini beliau menjawab, "ia lebih baik dari dunia dan
seisinya" "mengapa baru engkau jawab sekarang?" tanya sahabat itu.
"karena baru kemarin saya memerdekakan budak" subhanallah..
Begitulah seharusnya
Indahnya saling percaya itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar