Minggu, 04 Desember 2011

SOLUSIKAH?

on Saturday, December 3, 2011 at 4:16pm

Beberapa hari yang lalu adalah Hari AIDS sedunia. Yang oleh banyak masyarakat khususnya pedesaan sama sekali tidak mengetahui apa itu hari AIDS sedunia. Meski iklan dan sosialisasi telah dilakukan oleh berbagai pihak, terutama pemerintah.

Di beberapa kota, peringatan hari AIDS sedunia dilakukan dengan membagikan bunga dan brosur tentang bahaya AIDS dan cara penularannya. Tapi ada juga di beberapa kota yang menambah dengan membagikan, maaf kondom.
Sebuah benda yang untuk menyebutkan saja rasanya terasa risih di telinga.

Simak saja komentar ibu - ibu yang di lansir sebuah surat kabar saat dibagikan "benda" itu di pasar. "Apa ini nak?" tanya polos seorang nenek, yang di jawab dengan kelakar oleh seorang bapak, "Itu permen Mbah".

Sungguh miris, di negeri kita yang notabene mayoritas adalah muslim tetapi menduduki peringkat cukup atas untuk pengidap HIV positif nya.

Namun yang lebih miris lagi, pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi kita, di pinggir jalan, di pertokoan, di pasar-pasar membagikan "benda itu" kepada semua orang!
Mungkin niatnya bagus agar penularan HIV tidak semakin menjadi. Namun apa mereka tidak takut niat baik itu disalahartikan dengan melegitimasi "hubungan bebas" tanpa ikatan? "Bergonta-ganti pasangan" seperti di negara-negara barat?

Apakah benda itu bisa jadi solusi pencegahan virus HIV???

Mungkin penyakit ini adalah sebuah hukuman bagi manusia atas pelanggaran berat yang telah menjadi hal biasa.
Zina adalah awal mula adanya penyakit ini. Padahal jelas dalam kitabNya Tuhan melarang perbuatan ini, bahkan mendekati saja itu telah dilarangNya.
" dan janganlah kamu mendekati zina......"
Maka jikalau itu telah dilanggar dan dijadikan hal biasa jangan menyalahkan Tuhan yang telah menciptakan penyakit ini, tetapi sadarlah bahwa itu adalah ulah dari manusia sendiri.

"Benda itu" bukan solusi. Tetapi kembali ke jalan Tuhan itu adalah solusi. Jangan biarkan anak-anak remaja kita mendekati zina. Berpacaran adalah salah satunya. Kalau di depan umum saja pemuda dan pemudi kita berani berpacaran yang mengarah pada hal-hal yang tidak sepantasnya, apalagi di tempat sepi? Sampai kapan "pembiaran" ini akan terus berlanjut?

Takutlah kita akan ancaman dari Tuhan Yang Maha Kuasa:
"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya"(QS. Al Anfal [25])

Maka jangan berdiam diri saja, lakukan tindakan preventif sekemampuan kita.

Mari kita cegah AIDS dengan SADAR AGAMA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar