Rabu, 07 Desember 2011

Dirimu yang Paling Banyak Rugi, Adikku

on Wednesday, December 7, 2011 at 3:24pm

Adikku yang tersayang.....
Ijinkan kakakmu ini mengungkapkan rasa yang sekian lama terpendam. Bukan karena kakak iri atas kemajuan zaman yang telah membawamu pergi jauh dari kebiasaan, tapi karena sebuah keprihatinan akan hilangnya sebuah adab dan kesantunan.

Adikku.....
Memang zaman telah berubah, dulu bukan lagi sekarang. Namun bukan berarti apa-apa yang masa kini itu baik bagi dirimu. Bukan berarti semua yang berbau masa lalu adalah kuno, jadul dan tak lagi pantas untuk disematkan dalam kehidupan yang kau sebut modern.

Adikku sayang.....
Tahukah kau, jika zaman kakak dulu para gadis begitu malu jika berjalan berdua saja dengan pria. Apalagi duduk berduaan, bergoncengan, berpegangan erat pada pinggang. Tapi kini, setiap hari itu kau lakukan. Tanpa ada rasa malu ataupun risih ketika di pandang orang.

Adikku....
Maukah kau mendengar sekilas ceritaku. Saat kakak naik bis yang penuh berjubel, segerombolan pemuda tanggung dengan seragam SMA nya asik bercanda dan berkelakar.
Sebuah obrolan tertangkap di telinga kakak. "Eh, Bud, Kamu pacaran sama Linda 5 bulan sudah dapat apa?"
Masya Alloh adikku, seperti itukah dirimu di mata para lelaki tanggung itu?
Sepertinya tak ada lagi harga diri yang melindungi pesonamu.

Adikku yang tersayang.....
Air mata kakak tak lagi dapat kakak tahan. Sedemikian parahkah dan rendahkah dirimu di mata para lelaki?
Dirimu yang harusnya dihormati, dihargai dan di jaga sebagai wanita yang mulia, tapi diremehkan sedemikian rupa.

Adikku sayang.....
Jangan hanya salahkan para lelaki yang memandang hina pada dirimu. Namun cobalah tenggok dirimu, pribadimu, sikapmu, dan pakaianmu. Apakah memang sudah kau jaga itu?

Setiap diri di lihat secara utuh adikku. Mulai dari tampilan luar sampai tingkah laku. Bagaimana kau akan dihargai jika bajumu mengundang lelaki untuk mengodamu? Pakaian adikmu pun kau pakai hingga begitu pas di badanmu. Jangan salahkan tangan usil yang mencolekmu jika rok yang kau kenakan kehabisan bahan. Hingga 80% kakimu kelihatan.

Adikku.....
Tahu kah kau jika semua yang terjadi padamu akan kau bawa sampai seumur hidupmu?
Dan semua orang akan mengingat itu. Tapi tidak bagi para lelaki. Mereka akan mudah pergi dan dilupakan apa yang telah mereka perbuat. Wanita selalu menanggung aib untuk seumur hidupnya. Meski ia telah tobat dan berubah namun di mata masyarakat ia tetap cacat.

Maka adikku sayang....
Jagalah dirimu sendiri. Jangan biarkan orang memandangmu remeh dan hina. kau adalah bunga yang mempesona. Yang dijaga oleh pagar malu dan duri harga diri. Sehingga tak akan ada kumbang yang berani menyentuhmu sebelum masanya tiba.
Jagalah rasa malumu, sopan santunmu. Maka semua orang akan menghormatimu dan segan padamu.
Jadilah kau wanita yang mempesona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar