Rabu, 04 Januari 2012

Yang Tak Pernah Kembali

on Wednesday, January 4, 2012 at 4:40pm
 
Kehidupan ini selalu bergerak. Berjalan dan berputar seiring waktu. Ibarat roda berputar pada porosnya.
Setiap waktu membawa sejuta cerita yang berbeda bagi setiap anak manusia.

Kejadian yang kita alami di dunia ini pun selalu berubah. Dan apa yang kita alami tidak mungkin dapat terulang lagi, sama seperti kejadian yang lalu.

Ada beberapa hal dalam hidup ini ketika telah terjadi tidak mungkin kembali lagi.
  1. Kata yang telah terucapkan.
             Ketika lidah bergerak dan kata telah keluar dari mulut dan bibir kita, maka kata yang terucap tidak mungkin kita "ambil" kembali. Ia tidak mungkin kita punggut dan kita telan masuk kembali ke mulut.
Maka tidak salah pepatah yang mengatakan, "mulutmu harimaumu".
             Berpikir sebelum berucap adalah sebuah tindakan yang bijaksana. Bukan sebaliknya, bicara dulu baru berpikir. Lihatlah siapa yang kita ajak bicara. Mengedepankan empati dalam berbicara akan lebih baik lagi. Menempatkan posisi kita pada keadaan jikalau aku yang menerima kata-kata itu. Maka, tak akan ada hati yang terluka oleh ucapan bibir kita.
             Setiap ucapan pun tak lepas dari pengawasan Alloh dan malaikatNya. Di catat sebagai amal yang akan kita pertanggung jawabkan kelak di pengadilanNya.
Maka rosul pun berpesan kepada umatnya tercinta,
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik dan kalau tidak, hendaklah diam." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).


2. Batu yang telah di lempar
              Batu yang telah di lempar tak akan kembali lagi pada kita. Apa yang telah kita perbuat tidak akan pernah dapat terulang lagi. Ia pun telah dicatat sebagai amalan kita. Baik itu perbuatan baik atau pun perbuatan buruk.
Tidak mungkin memutar ulang waktu untuk mengulangi apa yang telah kita lakukan. Mesin waktu adalah sebuah hayalan yang tidak mungkin akan terwujud. Karena menyalahi sunatullah.
Berhati-hati dalam setiap tindakan dan perbuatan yang kita lakukan, agar tak ada penyesalan di kemudian hari. Menuruti keinginan dan hawa nafsu, serta kenikmatan sesaat hanya akan membawa kesengsaraan abadi di akherat.

3. Kesempatan yang datang menjelang.
              Kesempatan tidak datang dua kali pada kita. Pandai mengambil kesempatan yang ada. Namun tentu saja dengan pertimbangan yang matang. Berpikir matang bukan berarti harus memakan waktu lama, sehingga kesempatan yang datang terlanjur pergi dari hadapan kita. Berpikir matang adalah memikirkan untung dan rugi jika kesempatan ini kita ambil. Bukan untung rugi sebatas di dunia saja, tetapi harusnya sampai masa yang kekal, akherat yang akan datang menjelang.

4. Waktu yang berputar
               Salah satu karakteristik waktu adalah jika ia telah berlalu maka ia tidak akan dapat terulang kembali. Setiap manusia dibekali dengan waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. Namun setiap manusia mengunakan waktunya dengan caranya sendiri. Ada yang mampu memanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat, ada pula orang yang membiarkan waktunya berlalu begitu saja.Berlalu sia-sia.
               Penyesalan akan waktu yang telah berlalu tiada gunanya. Karena kepergiannya untuk selamanya.
"Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh, serta saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar